Jumat, 30 September 2011

Find You (MIx: T Max, F(x), TVXQ)




Cast:
·         Luna – F(x)
·         Park Hanbi - T Max
·         Jung Yunho – TVXQ

Ket: kalo ada tanda **  berarti POV end ya.. kalo nggak ada keterangan POV siapa, berarti itu Author POV^^







-Flashback-Luna 5 tahun-
“Biko!” sapa Luna pada sahabatnya yang berdiri di depan rumahya bersama ibunya.
“Una.. mianhae”
“wae?? Memang Biko lakukan apa??”
“Biko harus pergi”
“kemana??”
“Amerika. Eomma dan Appa ada tugas kerja di sana”
“kenapa Biko ikut? Tinggal saja di sini”
“mian Una, nggak bisa.. makanya, tolong simpan boneka ini sampai aku pulang” Biko memberikan boneka jerapah berwarna putih pada Luna.
“nggak mau! Una nggak mau boneka.. Una maunya Biko nggak pergi!”
“Biko juga bawa boneka yang sama. Una anggap saja boneka ini Biko. Biko juga anggap boneka ini sebagai Una. Sekarang Biko harus pergi. Sampai jumpa”
“Biko!!”
-Flashback end-

Luna membuka mata dan bangun dari mimpi masa lalunya. Ia langsung membangunkan tubuhnya, dan menghela napas yang cukup panjang. “Biko.. kamu dimana??”
Luna memeluk lututnya sambil menenangkan diri. Setelah tenang, ia beranjak dari kasurnya, dan membuka lacinya. Ia mengambil boneka pemberian sahabat kecilnya tersebut.

Luna POV
Biko. Sahabat masa kecilku. Dia yang selalu menemaniku disaat apapun.tapi 18 tahun yang lalu, dia pergi meninggalkanku, dan belum kujumpai sampai sekarang. Saking lamanya ia pergi, aku sudah lupa nama aslinya. Yang ku ingat hanya nama Biko, nama panggilan dariku. Kini aku tinggal berdua dengan kakakku, Yunho oppa. Satu2nya peninggalan dari Biko, hanya boneka jerapah, yang masih kujaga hingga kini. Aku benar benar rindu padanya.

**

Luna menuruni tangga dan mendekati Yunho yang sedang bersiap membukai kedai makannya. Mereka memnuhi kehidupan tanpa orang tua, dengan berjualan Bulgogi di garasi rumah mereka sebagai kedainya.

“oppa, liat apronku nggak?” Tanya Luna
“coba cari di dekat meja makan” jawab Yunho. Tanpa berkata, Luna langsung beranjak ke ruang makan.
Di ruang makan, tak terlihat apron yang biasa ia pakai. Tiba tiba seseorang mencoleknya. “kau cari ini?” Tanya orang itu sambil memberikan apron Luna. Luna menoleh.

“YA!! Kau siapa?? Dan kenapa kau ada di ruang makan kami?! Kau pencuri ya?!”  Tanya Luna sambil merebut apronnya.
“wets galak.. jangan galak dong~” orang itu menoel dagu Luna. Luna langsung menepis tangan orang itu. “jangan macam macam ya?! Aku Tanya kau siapa, dan kenapa masuk ke ruang makan kami?!”
“aku..”
“Luna? Kok ribut? Ada apa?” Tanya Yunho yang tiba tiba muncul. Luna langsung bersembunyi di belakang Yunho dengan wajah kesal. Ia menunjuk laki laki itu.

“oppa!! Ada pencuri! Panggil polisi!!”
“mwo?? Haha! Luna, dia bukan pencuri.dia pekerja part time di sini. Dia baru masuk hari ini.
“mwo?” Luna benar benar kaget. “ne. namanya Hanbi. Hanbi, ini Luna. Adikku yang aku ceritakan. Umur kalian sama kok” jelas Yunho. Tiba tiba Hanbi memeluk Luna.
“wah, jadi dia yang hyung ceritakan? Lucuu” Luna langsung memukul Hanbi.
”nggak harus meluk bisa kan?!?!”
“aw.. sakit~”
“haha.. sepertinya kalian sudah akrab ya?”
“akrab apanya?!” protes Luna. Yunho hanya tertawa, dan kembali bersiap untuk bekerja.

~~~
Lima hari kemudian. Saat kedai mie tutup. Hanbi langsung pamit pulang. Tapi di meja kedai, terlihat Luna yang belum melepas apronnya. Luna sedang memegang boneka pemberian biko. Hanbipun mendekati Luna, dan merebut bonekanya.

“boneka apa ini?! Lucu sekali~”
“kembalikan!!” Luna merebut kembali bonekanya. “jangan pernah sentuh barang barangku!!”
“Waeyo?”
“bukan urusanmu!!”

Hanbi tiba tiba teringat sesuatu. Ia membuka tasnya, dan mengeluarkan boneka yang serupa berwarna coklat. “wahh.. ternyata benar... sama dengan punyaku”

 Luna terdiam. “ka, kau.. dapat dari mana??”

“mwo? Ng.. tidak tahu..  kalau tidak salah, boneka ini ada disampingku, saat aku kecelakaan pesawat 7 tahu yang lalu. Itu juga kata orang orang yang menyelamatkanku. Bahkan katanya, aku ditemukan dalam keadaan melemeluk boneka ini. Tadinya mau aku buang , tapi rasanya ada yang mengganjal. Ya sudah, tidak jadi kubuang”

Luna menatap Hanbi penuh dengan rasa tak percaya. Tiba tiba Luna berlari naik ke kamar.

“omo?? Ya!! Luna!” Hanbi kebingungan. Iapun pulang ke rumahnya yang hanya dihuni olehnya.

Luna POV
Boneka itu. Boneka yang persis di bawa Biko saat dia pergi. Kenapa boneka itu ada pada namja aneh itu??” atau jangan jangan.. aniyo! Tidak mungkin! Tidak mungkin dia itu Biko.

**
Lunapun menerungkup di bawah selimutnya.

~~
2 minggun berlalu. Sebetulnya Hanbi memiliki perasaan pada Luna. Tapi ia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya. Itulah sebabnya, dia selalu mendekati Luna dengan cara spontan. Namun itu malah membuat Luna makin benci padanya.

Hanbi POV
Kedai mie Yunho hyung sedang sepi. Akupun hanya terdiam di meja kassa. Begitu juga Yunho hyung di dapur. Sedangkan Luna entah ada dimana.

Tiba tiba kurasakan perutku sedikit tidak enak. Akupun pergi ke kamar kecil. Setelah itu, aku berniat kembali ke meja kassa. Tapi langkahku terhenti ketika melihat Luna duduk di tangga. Akupun mengintip dari balik tembok.

Rupanya iasedang memandangi boneka itu. Aku tidak mengerti, kenapa dia selalu memandangi boneka itu, dengan penuh kerinduan. Yang lebih aku bingung lagi, kenapa aku punya boneka yang sama. Dan tidak bisa kubuang boneka itu.

Semakin kupikirkan, semakin sakit kepalaku. Belakangan ini, kepalaku mudah sekali sakit kalau memikirkan Luna dengan bonekanya. Lama lama, sakitnya kepalaku membuatku tidak kuat lagi berdiri. Akupun jatuh di depan Luna.

Luna POV
Aku berlari ke Hanbi, yang tiba tiba jatuh di depanku. “Hanbi!! Kau tidak apa apa?!”
“Luna? Ne.. aku tidak apa apa.. hanya sedikit pusing”
“jinjja?? Tapi wajahmu pucat..”

“gwechanna” dia tersenyum padaku. Membuat tersentak. Tiba tiba detak jantungku tambah kencang, dan mungkin kini wajahku memerah. “luna??”

“ah! Omo.. mianhae~” aku memalingkan wajah. Kini giliran Hanbi yang terdiam.

Tiba tiba Hanbi menrik wajahku kedekat wajahnya. Aku benar benar kaget. Makin lama, wajah kami makin dekat. Aku mulai berpikir yang aneh aneh.

Plakk!!
Kutampar  pipnya. “akh..”

“a,apa yang kau lakukan?! Dasar menyebalkan!!” aku langsung berlari masuk ke kamar. Aku menerungkup untuk menenangkan diri.

Hanbi POV
Pasti sekarang dia membenciku. Dasar babo! Apa yang barusan aku lakukan?? Tidak mungkin bisa dimaafkan. Apa lagi oleh Luna. Dia pasti benar benar benci aku.
**
Malamnya, Yunho sedang makan. Tiba tiba Luna menghampirinya.
“oppa!!!”
“mwoya?? Tidak usah teriak, Luna.. ada apa?”
“oppa! Aku ingin Hanbi dipecat!!”

 mendengar itu, Yunho langsung menyemburkan isi mulutnya. “mwo?? Wae?!”
“aku benci dia!! Dia menyebalkan!!”
“menyebalkan bagaimana??”

“dia…” Luna berhenti bicara. Tidak mungkin ia menceritakan tentang tadi siang. “pokoknya menyebalkan!! Tolong ya, oppa~ tolong pecat dia.. jebal~”
Yunho menatap dan mengelus kepala Luna
“Luna, aku mungkin bisa memecat Hanbi. Tapi itu kalau dia melakukan kesalahan fatal. Sedangkan yang aku lihat, pekerjaannya selama ini bagus..” Luna makin kesal.

“akh! Terserah oppa sajalah!!” Luna membanting pintu kamarnya. Yunho hanya menghela napas melihat kelakuan yeoja dongsaengnya.

Luna POV
Apa itu?? Kesalahan fatal?? Yang dia lakukan, sudah sangat fatal. Andai tadi aku berani mengatakan kejadian tadi siang.. aigo~

Tapi oppa benar. Hanbi tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Yah, setidaknya sebagai kasir. Dia kasir yang teladan. Kasir. Tunggu! Aku puny aide. Aku tahu caranya agar dia pergi dari kehidupanku

**
Pagi buta, Yunho masih tidur. Namun Luna sudah siap. Siap untuk menjalankan rencananya. Ia mengendap endap ke meja kassa, dan mengambil semua uang hasil penjualan. Lalu ia simpan dikamarnya untuk sementara waktu.

~~~
Pukul 9. Saatnya kedai buka. Hanbipun datang. Ia mendekati Yunho di dapur, dan meninggalkan tasnya di meja makan. Lalu, Luna diam diam memasukan uang yang tadi pagi dia ambil, ke dalam tas Hanbi. Setelah itu, dia bersiap di tempatnya. Tidak lama, Hanbi sudah siap di meja kassa.

Masih sepi pelanggan.Lunapun mendekati Hanbi.
“Hanbi.. kau mau tukar tugas nggak? Biar aku yang jaga kasir, dan kau yang menghampiri pelanggan”
“mwo? Waeyo?”
“gwechanna. Aku bosan jadi pelayan.. mau sesekali jadi kasir”
“ohh.. arasseo..” mereka akhirnya bertukar posisi.

Luna tersenyum sinis “ternyata namja aneh ini mudah juga dibodohi..”
Sedangkan Hanbi yang berdiri menunggu pelanggan malah berpikir, “syukurlah.. sepertinya dia tidak membenciku”

~~~
Tidak lama, peranggan pertama datang. Hanbi langsung menghampiri yeoja tua itu. Setelah yeoja tua itu selesai makan, Luna melayani yeoja itu sebagai kasir. Setelah yeoja itu keluar dari kedai, “sekarang saatnya”

Luna membuka kotak uang, dan,
“ya tuhan!! Oppa!!!” Yunho langsung berlari ke meja kassa, diikuti Hanbi.
“ada apa Luna??”
“se,semua uangnya.. hilang!!”
“MWO?!?!” Luna menunjukkan kotak kosong tersebut.
“Luna, Hanbi.. aku harus menggeledah kalian..”

Yunhopun menggeledah Luna dan Hanbi. Ia menggeledah kamar Luna, tidak ada apapun. Setelah itu tas Hanbi. Ketika meraba isi tas Hanbi, uang yang tadi pagi dimasukan oleh Luna, ditemukan.
“Hanbi!! apa ini?!?!”
“mwo?? Tu, tunggu hyung!!
“ya! Kau itu sudah disuruh pergi! Jadi pergilah dari sini!!” Luna mendorong Hanbi.
“ugh.. arasseo! Aku pergi dari sini!! Selamat tinggal!!” Hanbi melepas apronnya, dan keluar dengan kesal. Akhirnya, Luna berhasil mengusir Hanbi. Namun ia tidak terlalu senang. Ia malah merasa ada sedikit yang hilang.

~~~
Yunho POV
Kasihan Hanbi. Kenapa tadi aku mengusirnya?? Kenapa tidak kumaafkan saja dia?? Diakan tinggal sendiri. Lalu, mau kerja dimana lagi dia??
“Mianhae Hanbi-ah..”

‘Tarattarattarattara~~’ (?????)
“yeobosseo?”
“anda Yunho? Hyung dari Park Hanbi?” Tanya orang asing di sebrang telepon.
“ne.. Yunho-imnida.. tapi aku bukan hyungnya.. kai hanya teman.. me, memang apa yang terjadi pada Hanbi?!”
“dia mengalami kecelakaan. Saya saksi mata. Ada truk yang menyelonong saat lampu merah. Trus itu memang tidak menabraknya, karena saat itu dia loncat ke trotoar. Tapi sayangnya, saat loncat, kepalanya terbentur tiang lampu jalan. Kepalanya mengeluarkan banyak darah.. sekarang korban sedang dibawa ke rumah sakit..”
“rumah sakit apa?!?!”
“Shin Ki”
“arasseo! Saya akan segera kesana! Gomawo atas infonya!!!”

akupun langsung berlari keluar kamar dan menuju motorku di garasi. Luna yang melihatku jadi heran. “oppa! Mau kemana?!”
“Hanbi kecelakaan! Sekarang dia sedang dibawa ker rumah sakit! Kau mau ikut tidak?!” Luna terdiam. Lalu,
“aku ikut!!”

Luna POV 
di rumah sakit, aku dan yunho oppa bertemu dengan saksi matanya di depan UGD. Setelah sang saksi pergi, dokter datang.
“dokter! Bagaimana keadaan Hanbi??”
“kalian keluarganya?”
“bukan.. kami bukan keluarganya. Kami temannya. Dia… sudah tidak punya keluarga.. sekarang kamilah keluarganya” jelasku. Aku juga tidak mengerti, kenapa aku bisa mengatakan hal seperti itu.

“jadi bagaimana Hanbi, dok?”
“teman anda mengalami pendarahan yang cukup parah..” tapi tenang, sudah ka,I tangani.. dia baik baik saja. Tapi sekarang dia belum siuman. Salah satu dari kalian bisa melihatnya. Dan salah satu, ikut saya sebentar..”
“biar aku yang lihat Hanbi.. oppa bicara dengan dokter saja” oppa mengangguk, lalu pergi bersama sang dokter. Sedangkan aku, masuk ke kamar rawat Hanbi.

Aku lihat tubuhnya yang tergeletak dengan perban di kepalanya. Aku benar benar merasa bersalah. Seandainya aku tidak membuatnya diusir, ini tidak mungkin terjadi. Aku menangis di samping tubuh Hanbi di kasur.

**
 “ada apa dok?? Apa ada yang terjadi pada Hanbi??”
“aniyo.. dia baik baik saja.. hanya, ada yang ingin saya tanyakan pada anda..”
“mwo?”
“apa dia.. pernah mengalami suatu kecelakaan, yang membuat sesuatu terjadi pada otaknya?”
“kalau soal itu.. aku tidak tahu.. karena aku baru kenal dengannya juga baru beberapa minggu ini..”
“oh.. arasseo.. tapi, apa dia pernah mengeluhkan suatu penyakit pada anda??”
“mh.. ne.. dia sering mengeluh sakit kepala. Tapi katanya, dia merasakan sakit kepala itu setelah mengingat sesuatu yang sulit untuk diingat. Aku sendiri tidak mengerti maksudnya.. memang kenapa dok?? apa dokter mengerti sesuatu??”
“begini.. sebelum anda tiba disini, saya sempat merongent seluruh tubuhnya.. dan saya menemukan sedikit kerusakan pada bagian kepala, tepatnya otak.. terlihat ada sedikit luka di otaknya,dan kelihatannya sudah lama.. apa anda tahu??”
“aniyo.. memang, luka itu menandakan apa??”
“amnesia” Yunho sedikit tidak percaya. Ia terdiam. Sang dokter melanjutkan, “tenang saja.. saya yakin, setelah kejadian ini, akan ada peningkatan dalam otaknya. Sekarang anda bisa melihat keadannya..”
“ah, arasseo..  kamsahbnida”

Yunho POV
Amnesia? Apa benar Hanbi mengidap amnesia?

Soal sakit kepalanya sih, dia kadang kadang pusing kalau melihat Luna, juga aku. Lalu boneka yang dia punya, sama dengan milik Luna.

Dan kalau tidak salah, dia pernah cerita tentang kecelakaan pesawat 7 tahun yang lalu. Apa itu penyebab amnesianya? Dia bilang, orang orang yang menyelamatkannya mengatakan kalau dia perjalanan dari Amerika menuju Seoul.

Amerika.

Tunggu! Boneka, pesawat, Amerika. semua itu berhubungan dengan.. Biko! Sahabat Luna waktu kecil! Ah, sekarang aku ingat! Biko adalah nama panggilan yang diberikan Luna pada.. Hanbi.

Sekarang aku tahu! Hanbi adalah Biko. Aku yakin 100 persen. Perkiraanku tak mungkin salah. Tapi, apa aku harus langsung beritahu Luna? Ah jangan.. dia bisa sangat shock. Lebih baik, aku beritahu setelah Hanbi siuman.

**
Hari sudah larut malam. Namun Hanbi belum siuman. Luna masih duduk di samping kasur Hanbi. Ia tidak ingin pulang. Ia merasa sangat bersalah. Jadi berniat untuk menjaga Hanbi sampai siuman.sedangkan Yunho sudah pulang lebih dulu.

-flashback-7 tahun lalu-
“una.. Sebentar lagi kita akan bertemu”

Tiba tiba cuaca memburuk. Pesawatpun terguncang. Semua penumpangpanik. Pilot menganjurkan untuk mengenakan pengaman. Tapi terlambat, pesawat terjatuh.

“una. Apa ini artinya kita tidak bisa bertemu lagi?? Una.. una..”
-flashback end-

Luna POV
“Una.. Una..” terdengar suara Hanbi yang membuatku terbangun dari tidur.
“Hanbi??”
“Una.. Una..”

Tunggu. Apa yang barusan Hanbi katakana? ‘Una’? itukan nama panggilan yang Biko berikan padaku. Kenapa Hanbi bisa menyebutkan nama itu? Jangan jangan..

“Hanbi?! Hanbi, kau sudah sadar?!”

Ia membuka membuka mata, dan langsung duduk. “aku ingat.. aku ingat semuanya..” Hanbi memegang kepalanya yang diperban. Tiba tiba Hanbi menatap Luna.Tanpa disangka, Hanbi langsung memelukku.

“Una..”
“Bi, Biko?”
“ne.. aku Biko.. dan aku sudah kembali..” Jawab Hanbi. Jawabanya membuatku menangis.
“biko..”
“neomu bogo shipo..”
“ne.. naneun nado”

Biko.. akhirnya aku menemukanmu.

**
Rupanya, dari kaca pintu, Yunho tersenyum melihatnya. Iapun pulang dan dengan rasa lega karena tak perlu lagi menjelaskan kepada dua dongsaengnya apa yang terjadi.