Selasa, 25 Januari 2011

Love Can't Damage Brotherhood Part2 (FT Island)

Keesokan harinya, di sekolah, karena guru juga belum datang, Hongki menyempatkan diri untuk tidur, Karena tadi malam ia tidak bisa tidur akibat memikirkan kakaknya. Tiba tiba seorang perempuan mendatangi meja Hongki dan meletakkan surat di meja Hongki tanpa membangunkannya. Gadis itu adalah Park Eun Shu. Eun Shu memang sudah menyukai Hongki dari awal masuk SMU. Tapi dia tidak berani menyatakan perasaannya. Lalu gurupun datang. Karena menyadari bahwa Hongki tidur, ia melempar penghapus papan tulis ke arah Hongki dan tepat mengenai kepala Hongki.
       "AKH!!"
       "jangan tidur di kelas!!"
       "maaf~~" gurupun memulai pelajaran. Hongki melihat surat Eun Shu, dan membacanya. Hongki tersenyum. iapun membalas surat Eun Shu dan melemparnya ke Eun Shu. Isinya,
       "boleh kalau kau mau mengajakku jalan.. tapi dengan satu syarat. kakakku dan temannya juga harus ikut.. kalau tidak, ya sudah.. aku tidak mau.." Eun Shu kaget membacanya. Iapun buru buru membalas lagi. Lalu melemparnya lagi ke Hongki.
       "AH! baiklah.. kakakmu dan temannya boleh ikut kok.. tapi kau jadi ya?? aku mohon.." Hongki kembali tersenyum membacanya.Eun Shu menengok dengan tangan tanda permohonan. Hongki tertawa kecil dan menunjukkan tanda jempol sambil megedipkan sebelah mata. Wajah Eun Shu memereh malu. Eun Shu langsung memalingkan wajahnya. Sedangkan di tempat pengangkutan barang, tepatnya tempat kerja Won Bin. Teman Won Bin bertanya dengan ramah.
       "hei Won Bin, ada apa dengan kepalamu? kenapa diperban??"
       "oh, ini? hanya sedikit benturan kok.."
       "benarkah? sepertinya sakit sekali.. sini, biar kubantu pekerjaanmu.."
       "ah, tidak perlu.. akukan tidak mengangkat barang dengan kepala. tapi pakai tangan.. hehe.."
       "ya sudahlah.." Won Bin kembali bekerja. Dua jam kemudian, saat Won Bin sedang beristirahat, Hongki  bersama Min Ah dan Eun Shu.
       "KAKAK!!" Hongki berlari mendekati Won Bin.
       "Hongki?? kenapa kau ada di sini?? kau tidak kabur dari pelajaran kan?" Tanya Won Bin heren.
       "tentu saja tidak!! jahat sekali kau berpikir begitu padaku.. ada rapat guru.. jadi sekolah di pulangkan lebih cepat"
       "oh.. lalu siapa gadis itu?? pacarmu ya?"
       "a..apa? bukan!! enak saja asal bicara.." kata Hongki mengelak.
       "lalu dia siapa?" tanya Won Bin penasaran.
       "di, dia.." Eun Shu langsung memperkenalkan diri.
       "a, aku Eun Shu.. teman sekelas Hongki. salam kenal kak.."
       "eh, iya.. aku Won Bin, kakak Hongki. Salam kenal juga..Eh, Min Ah, kenapa kau disini juga??"
       "aku diseret Hongki kesini.. padahal aku masih ada urusan.." jawab Min Ah.
       "Hei Hongki!! sebetulnya ada apa ini??" Won Bin menengok ke arah Hongki. Tapi ternyata, Hongki sedang berbicara pada atasan Won Bin. Tak lam, Hongki kembali.
       "Ayo!"
       "Mau kemana?" Tanya Won Bin dan Min Ah.
       "Kita ke taman hiburan! selagi tiketnya sedang ada potongan harga. Kan, mana kunci mobilmu? sini, biar aku yang menyetir.." Hongki meraba raba dan merogoh kanton Won Bin.
       "hei! tapi pekerjaanku belum selesai!!"
       "dapat!! tenang saja kak.. tadi aku bilang pada atasan kakak, kalau kakak baru  keluar dari rumah sakit. Lalu aku minta kakak dipulangkan cepat.. dan atasanmu setuju. nah, sekarang ayo kita berangkat"


capek.. besok lagi..

Senin, 24 Januari 2011

Love Can't Damage Brotherhood Part1 (FT Island)

  
Suatu malam, di sebuah taman, Won Bin sedang bersandar di mobilnya, sambil berulang kali melihat jamnya. Rupanya ia sedang menunggu seorang wanita yaitu Shin Min Ah. Won Bin dan Min Ah adalah sahabat dari kecil. Sudah lama Won Bin memiliki rasa pada Min Ah. Dan rencananya, malam ini Won Bin akan menyatakan perasaannya. Hongki, adik Won Bin ternyata juga ada rasa pada Min Ah. Setiap Min Ah berkunjung ke rumah, dan bermain dengan Won Bin, ia selalu memaksa ikut. Karena Hongki  beberapa hari yang lalu tidak sengaja membuka buku harian Won Bin, ia sudah mempersiapkan rencana untuk menggagalkan rencana kakaknya. Dari belakang mobil, dengan menggunakan penutup wajah, Hongki tega memukul kepala kakaknya dengan pemukul baseball hingga pingsan. Sambil menggotong tubuh kakaknya ke rumah terdekat, ia menangis dan berkata dalam hati.  
    "maafkan aku kak.. tapi hanya ini yang bisa kulakukan untuk mempertahankan cintaku pada Min Ah"
Di rumah seseorang,
    "permisi!! boleh aku titip kakakku disini?? kakakku tiba tiba saja tak sadarkan diri! Tapi aku harus pergi karena ada urusan lain. jadi boleh aku tinggalkan kakakku disini??"
kata Hongki histeris.
    "baiklah.. tapi kira kira berapa lama??" tanya pemilik rumah.
    "aku akan memanggil ambulan. jadi sampai ambulan itu datang. kakakku akan tetap disini"
    "baiklah..
kakakmu akan kami urus sampai ambulan datang"
    "terima kasih!!! aku titip kakakku!! permisi!!!"
    Hongki kembali ke taman tadi. ia tak melihat keberadaan Min Ah. Hongkiterus menunggu. Tiba tiba Min Ah datang dan mengira Hongki adalah Won Bin.
    "WON BIN!!!" Hongki berbalik.
    "hai!!"
    "Hongki?? kenapa kau ada disini?? mana Won Bin??" tanya Min Ah.
    "oh, kakak sedang tidak enak badan. makanya dia menyuruhku menemanimu. kakak benar benar baik. dia tidak ingin mengecewakanmu, karena dia tidak bisa datang" jelas Hongki.
    "ya, begitulah kakakmu.. penuh perhatian" kata Min Ah sambil memandang lagit dan tersenyum.
    "nah.. ayo" kata Hongki sambil berdiri tegak.
    "kemana?"
    "jalan jalan. kau mau disini terus dan digigit nyamuk??"

Hongki dan Min Ah pergi ke game center. mereka juga pergi ke petshop melihat lihat. Dan akhirnya mereka makan di restauran kesukaan Min Ah. Selesai makan,
       "wah, makanan disini memang paling enak ya??" kata Min Ah sambil tersenyum. Senyman itu membuat Hongki bingung harus menjawab apa.
       "ah, i..iya.." Lalu Min Ah memanggil seorang pelayan.
       "pelayan, aku pesan satu porsi lagi"
       "persis seperti ini nona?"
       "ya, tapi tidak pakai minuman, dan dibungkus ya?"
       "baik nona" Si pelayanpun pergi.
       "untuk siapa?" tanya Hongki penasaran.
       "tentu saja untuk kakakmu. apa kau lupa kalau kakakmu sedang sakit?"
       "ohh.."
       "kakakmu itu adalah orang yang paling baik yang pernah kukenal. ingat tidak?
Dulu, saat kau berumur 7 tahun dan kami berumur 12 tahun,aku dan kakakmu akan mendatangi pesta ulang tahun teman. kau merengek minta ikut. Tapi orang tuamu melarang karena saat itu sedang turun salju lebat, dan saat itu kaupun sedang sakit. Akhirnya saat sampai di pesta, kakakmu langsung membungkus banyak kue. Dia belum sempat ngobrol dengan teman-temannya. Dia hanya mengucapkan selama pada yang berulang tahun, dan berpamitan. Dia langsung pulang krena tidak tega bersenang senang sedangkan kau kesakitan di rumah. Iapun berjalan seorang diri di tengah salju yang lebat. Kau ingatkan??" jelas Min Ah mengingatkan Hongki kejadian waktu itu. Hongki teringat hari itu. Iapun meyesal sudah menyesal menyakiti kakaknya demi satu orang wanita. Lalu pelayan datang.
       "Ini pesananya nona.."
       "teri.."
       BRAAK!! Hongki beridiri sambil meletakan uang di meja dengan menggebrak meja. Ia mengeluarakan air mata.
       "TIDAK ADA WAKTU LAGI!!! KITA HARUS CEPAT PULANG!!!" Hongki menarik tangan Min ah. Hampir saja makanannya tertinggal di meja.
Untung Min Ah masih sempat mengambilnya. Di depan rumah Min Ah,
       " terima ka.." belum sempat Min Ah mengucapkan terima kasih, Hongki langsung tancap gas. Min Ah heran, karena selama di mobil, Hongki hanya menangis dan tidak menjawab pertanyaannya. Ternyata Hongki berniat pergi ke Rumah sakit. Di perjalanan, ia terus menangis dan berkata dalam hati,
       "bodoh!!
Bodoh!! Apa yang telah aku lakukan?? kakak, maafkan aku kak.." hanya kata kata itu yang ada di benak Hongki.
Sesampainya di rumah sakit, Hongki berlari mencari kamar Won Bin.
Namun sayang ia tidak tahu di kamar mana kakaknya di rawat. Iapun bertanya pada seorang suster yang lewat di depanya.
       "SUSTER!!
DIMANA KAMAR ATAS NAMA OH WON BIN!! CEPAT KATAKAN!!"
       "maaf tuan, tolong kecilkan suara anda.. dan untuk kamar atas nama Oh Won Bin, ada di kamar nomor 501. lantai 2, teopat di kiri tangga"
       "terima kasih suster!!" Hongki pun berlari menaiki tangga. Ia memasuki kamar Won Bin.
       "KAKAK!!" Hongki menggenggam tangan kakaknya. Ia menangis di tangan kakaknya.
       "kakak! maafkan aku kak.. aku yang membuatmu jadi seperti ini. Aku melakukan ini agar kakak tidak bisa menyatakan perasaan kakak pada Min Ah. Karena sebenarnya aku juga menyukainya kak.. Tapi sekarang aku sadar kalau aku hanya jadi pengganggu disaat kakaksedang bersamanya.MAAFKAN AKU KAK!!" Hongki menangis di kasur kakaknya. Tiba tiba tangan Won Bin mengelus kepala Hongki. Hongki langsung menegakkan kepalanya.
       "kakak??!!"
       "kau berpikir seperti itu? Aku malah sudah tahu kalau kau suka pada pada Min Ah. makannya aku berniat membiarkanmu bahagia dengannya" kata Won Bin sambil tersenyum.
       "i, itu tidak benar kak.. aku memang menyukainya. Tapi mulai sekarang, aku tidak akan mengganggu kakak lagi!!" kata Hongki sambil terus manangis.
       "berarti kalau aku jadian dengan Min Ah, kau tidak apa apa??" Hongki mengangguk.
       "wah, kau memang adikku yang paling baik"
       "adikmu kan memang hanya aku kak.."
       "eh, oh iya ya.. hehe.." Won Bin menggaruk garuk kepala. Hongki menggelengken kepala. Tiba tiba Won Bin beranjak dari kasurnya.
       "nah, ayo kita pulang.."
       "eh, apa? tidak! kakak masih harus dirawat di rumah sakit..!!" tiba tiba dokter memasuki kamar Won Bin.
       "kata siapa? aku baru saja mau mempersilahkan dia pulang.."
       "makannya, kalau bicara jangan asal.." kata Won Bin sambil menjitak kepala Hongki.
       "Tapi dok!!" Won Bin menggenggam kedua pundak Hongki.
       "Dengar Hongki! Ayah dan ibu sudah tidak ada.. karena itu besok aku harus bekerja, untuk memenuhi kebutuhan kita"
       "Kalau begitu besok aku akan membant kakak bekerja!"
       "Tidak, kau harus sekolah. Sebentar lagi kan ujian kelulusan. Untuk apa kakak kerja keras kalau kau tidak sekolah. Bisa bisa kau tidak lulus SMU. Malah mengecewakan ayah dan ibu"
       "ba, baiklah.." Hongki menurut.
       "nah, dokter. kami pulang dulu ya? terimakasih perbanya..."
       "iya. hati hati dijalan ya??"
       "pasti.." Won Bin dan Hongkipun pulang kerumah mereka yang sederhana dan hanya memiliki satu kamar.


Baru setengah.. setengahnya lagi kapan kapan ya?