Cast:
· Chan Yang (T-Max)
· Sunny (Girl’s Generation)
· Min Yonug (Led Apple)
· Key (SHINee)
-Author P.O.V-
Déjà vu. Fenomena yang sering dialami banyak orang dalam kehidupan. Namun fenomena ini belum pernah dialami Joo Chan Yang sebelumnya. Seorang mahasiswa Kyungsung University yang tinggal di sebuah kost-an kecil.
-Chan Yang P.O.V-
Pagi yang cerah di akhir musim semi. Atau bisa dibilang, awal musim panas. Seperti biasa aku bersiap berangkat ke kampus. Saat aku keluar dari kamar, tiba tiba kedua sahabatku yang juga satu kampus dan satu kost-an denganku, mengagetkanku dari belakang. Mereka adalah Min Young dan Key.
“CHANIE!!”
“apa sih? Jangan sebut sebut nama itu deh..” sahutku dengan kesal. Mereka hanya nyengir. Kamipun
berangkat ke kampus. Jujur, hari ini aku malas sekali masuk kuliah sebelum libur 15 hari. Entah mengapa
kampus kami hanya memberi waktu libur setengah dari waktu libur aslinya.
Di kampus, karena belum waktunya kami masuk ke kelas, aku, Min Young dan Key mampir ke kantin. Min
Young dan Key asik mengobrol. Sedangkan aku terdiam bosan sambil mengaduk aduk gelas berisi jus
alpukatku. Tiba tiba seorang mahasiswi manghampiri kami. Dia adalah Sunny, sahabat kami bertiga.
“hei.. aku tidak diajak makan?” ujarnya dengan wajah kesal, namun tetap imut.
“salah sendiri baru datang” balas Key
“huh..”
“ya sudah.. sini makan” ujar Min Young dengan senyum manisnya.
“yey!” Sunnypun duduk di sebelahku.
“eh, besokan libur.. bagaimana kalau kita jalan jalan” ujar Sunny setelah menyeruput jusnya.
“mau kemana?” tanyaku.
“luburan begini, mau kemana lagi? Tentu saja kolam renang”
“hm.. boleh”
“baiklah.. besok jam dua siang ya?”
“iya..”
~~~
Besoknya, stelah tidurku yang rasanya panjang sekali, aku bersantai di kamar. Sampai jam dua siang, aku,
Key, Min Young, dan Sunny benar benar pergi ke kolam renang. Setelah puas bermain air, kamipun mampir
ke caffe kecil, tempat kami biasa ngumpul.
“baiklah, sekarang ada yang harus kita lakukan” ujar Sunny sambil mengeluarkan selembar kertas dan sebuah bolpoin.
“untuk apa itu?”
“kita akan merencanakan yang akan kita lakukan selama liburan”
“hah?!”
“ya, kenapa? Mau protes? Kesempatan 15 hari libur, kalian mau di rumah saja? Apa asiknya?” kami bertiga
terdiam mendengar kata kata Sunny.
“kau benar.. jadi, kita mau lakukan apa?” Tanya Key ikut bersemangat. Aku dan Min Young hanya menghela napas. Tapi kulihat, Min Young tidak hanya meghela napas. Ia tampak jenuh. Jarang kulihat Min Young yang
biasanya ceria, sampai sejenuh ini. pandanganku pada Min Young teralihkan ketika Sunny bertanya padaku.
“Chan Yang.. kau mau lakukan apa selain berenang?”
“eh? Hm.. aku belum terpikir.. Min Young kau mau lakukan apa?”
“hm.. mungkin memancing” jawabnya singkat.
“baiklah.. kutils dulu”
“ Chan Yang, kau sendiri mau lakukan apa?”Tanya Key
“aku ya? Hm, mungkin kemah”
“hm… boleh juga. Baiklah, ada usul lain?” yak ada yang menjawab.
“baiklah.. kalau begitu, sekarang kita pulang” kami bertigapun pulang ke Kost-an. Sedangkan Sunny pulang
ke rumahnya.
~~~
4 hari kemiudian, saatnya kami memancing. Di tempat memancing, Sunny sudah dapat banyak ikan.
Sedangkan aku, Key, dan Min Young belum mendapatkan seekorpun.
“ ikannya mana sih?!” omel Key sambil menarik kail kosongnya.
“Hore!! Dapat lagi!! Jadi 8 deh..” ujar Sunny sambil menari k kailnya yang dibebani seekor ikan yang
lumayan besar.
“Sunny! Ikannya jangan diambil terus dong! Aku belum kebagian!”
“eh? Jangan salahkan aku.. berarti ikannya tidak mau denganmu”
“sudah sudah.. jangan bertengkar” kataku melerai pertengkaran mereka. Mereka saling membuang muka.
Lalu kulihat Min Young terduduk lemas di kursinya. Aku berniat mendekatinya. Tiba tiba perasaan aneh yang
belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku merasa hal ini pernah terjadi, pemandangan seperti ini seperti
sering terjadi. Ah, sudahlah. Mungkin hanya perasaan saja. Akupun bertanya pada Min Young.
“Min Young, kau kenapa? Kok lemas? Kau sakit?”
“hah? Tidak, aku hanya kesal, dari tadi tidak dapat ikan”jawabnya. Aku tidak percaya dengan jawabannya.
Tapi biarlah, sekarang ini aku harus dapat ikan.
~~~
3 hari kemudian, waktunya kami berkemah. Saat aku sedang menyiapkan pakaian dan lain lainnya, tiba tiba
aku mendapat SMS dari Sunny.
‘tidak usah bawa tenda. Kumpul di depan rumahku, 10 menit lagi.. jangan terlambat!’
“APA?!?! 10 menit lagi?!” aku langsung buru buru. Kerena memang, jarak dari kost-anku menuju rumah
Sunny butuh waktu 15 menit. Saat aku keluar kamar, kulihat Min Young dan Key terburu buru sepertiku.
“kalian dapat SMS dari Sunny juga?”tanyaku sambil mengunci pintu kamarku.
“iya” kamipun langsung naik motor masing masing, dan ngebut menuju rumah Sunny. Sesampainya disana,
“terlambat 2 menit!” ujar Sunny cuek.
“hei! Kau ini punya otak tidak sih?! Dari kost-an kami kerumahmu itu, butuh waktu 15 menit tahu!!” ujar Key
sambil terengah engah. Begitu juga aku dan Min Young.
“tidak peduli.. oke, kalian sudah siap semua?”
“sudah..”
“baiklah.. kita berangkat!” kamipun berangkat. Tempat kemahnya adalah sebuah tanah lapang di yang disitu
terdapat sebuah sungai.
“sampai.. bagaimana? Enakkan tempatnya?” Tanya Sunny sambil tersenyum. Imut. Tiba tiba muncul perasaan
aneh di dadaku. Tapi aku tak tahu perasaan apa ini. sebelum perasaan ini terpecahkan, muncul lagi perasaan
lain. Perasaan ini muncul lagi. Hal seperti sering.. bukan, sering terjadi padaku. Aku terus berpikir. Tiba tiba,
“Chan Yang? Kau kenapa?” Tanya Sunny. Wajahnya tepat di depan wajahku. ‘dag dig dug’ dadaku makin
terasa kencang.
“ah, aku, tidak apa apa”jawabku sambil mengalihkan pandangan darinya.
“baiklah, ayo kita dirikan tendanya. Sunny berikan tendanya padaku..” ujar Key.
“tidak bawa”
“APA?!?!”
“ya, aku tidak bawa tenda”
“bukannya tadi kau suruh kami tidak bawa tenda, karena kau bawa?” tanyaku.
“kita kemah tidak pakai tenda” jelas Sunny dengan singkat.
“hah?! Kau gila ya?! Kenapa?!”
“waras..dengar ya! Ini musim panas. Kalau pakai tenda, malamnya akan sangat panas!”
“lalu kita mau tidur dimana?” Tanya Key emosi.
“aku bawa tikar. Kita tidur di alam terbuka”
“terserahlah” aku dan Key menghela napas. Tapi Min Young, dia diam bagaikan patung. Dia seolah tidak
peduli dengan apa yang terjadi, dan dia seperti sudah tahu semua ini akan terjadi.
~~~
Besoknya, sesuai rencana, kita memancing lagi. Setelah itu, kami main seharian. Malamnya, kami main kebang api, dan tidur setelah puas memandang langit penuh bintang. Paginya,
“ayo!! Semua bangun!!” teriak Sunny yang membuat kami bertiga terpaksa membuka mata. Ketika kulihat langit, masih agak gelap.
“jam berapa ini?” tanyaku pada Min Young. Min Young melihat jamnya.
“5.45”
“apa?!”
“Sunny, ini masih sangat pagi. kenapa kau bangunkan kami?” Sunny tidak menjawab. Ia hanya tersenyum. Lalu ia menunjuk kea rah langit. Perlahan, matahari muncul. Kamipun memandang keindahan alam tersebut.
~~~
Kemah 3 haripun usai. Dan sisa luburan kami tinggal 4 hari lagi. Aku benar benar lelah. Malamnya, ketika aku sedangmerenung di balkon kamarku, tiba tiba muncul bayangan wajah Sunny. Aku sendiri terkejut. Apa ini tandanya aku suka dia?ya, kini aku tahu aku suka dia.padahal sebetulnya, perasaan ini sudah muncul sejak lama. Tapi aku baru sadar sekarang. Tiba tiba, Key membuka pintu kamarku.
“Chan Yang, boleh aku masuk?”
“oh.. kau rupanya.. masuk saja” Keypun ikut menatap langit disampingku. Lalu,
“Chan Yang, kau merasakannya?” aku terkejut. Apa maksudnya dengan ‘merasakannya’ itu? Apa dia tahu aku suka Sunny?
”me, merasakan apa?”
“déjà vu” Déjà vu. Berarti bukan soal Sunny. Aku lega. Tapi tunggu. Déjà vu. Ya, waktu itu aku merasakannya.
“jadi kau merasakannya juga?” Key mengangguk.
“4 hari lagi liburan selesai ya?” ujarku sambil meletakkan daguku di pagar balkon.
“tidak. Ini belum berakhir..” ujar Min Young yang tiba tiba masuk ke kamarku. Aku dan Key membalik badan.
“Min Young? maksudmu apa?”
“liburan 15 hari ini, akan terulang kembali dari awal” jawabnya sambil berjalan mendekatiku dan Key.
“terulang? Bukankah déjà vu hanyalah perasaan yang tiba tiba muncul?”Tanya Key.
“dulu akupun beranggapan seperti itu. Tapi setelah mengalami ini semua, sekarang aku mengerti” Jelasnya.
“a, aku tidak mengerti..” ujarku.
“kalian mereasakan déjà vu bukan? Tapi aku tidak. Aku tidak merasakannya, tapi aku mengalami pengulangannya berkali kali”
“kenapa?” Min Young mengangkat bahu.
“jadi maksudmu, déjà vu bukan hanya perasaan saja?”Tanya Key. Min Young mengangguk. Ia melanjutkan.
“déjà vu adalah benar benar pengulangan yang terjadi akibat seseorang belum melakukan keinginan terbesarnya. Tapi orang itu tidak merasakan déjà vu tersebut. contohnya Sunny”
“Sunny? Kau tahu dari mana dia tidak merasakan déjà vu ini?” tanyaku.
“karena sepertinya ada sesuatu yang ingin ia lakukan sebelum liburan berakhir. Tapi tidak terlaksana”
“Kau tahu darimana dia ingin lakukan sesuatu?”Tanya Key.
“sudah kubilang, aku melakukan pengulangan ini berkali kali”
“tunggu, kalau begitu, kau tahu sudah berapa kali kita melakukan pengulangan ini?”tanyaku antusias.
“394 kali”
“APA?!” aku dan Key benar benar terkejut.
“kau yakin?!” Min Young mengangguk. Aku terduduk di lantai karena kakiku lemas.
“lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan pengulangan ini?” Tanya Key.
“melakukan suatu perubahan terhadap Sunny”jawab Min Young, lalu berjalan menuju pintu.tiba tiba Key terbawa emosi.
“perubahan apa?! Dan kenapa bukan kau yang melakukannya?!” langkah Min Young terhenti.
“sepertinya Sunny ingin dia yang melakukannya” ujar Min Young sambil menunjukku. Jawabannya itu, membuatku bingung. Kenapa harus aku? Min Youngpun membuka pintu. Sebelum keluar, ia berhenti sebentar dan berkata tanpa membalik badan
“Chan Yang. Kumohon, lakukan perubahan agar semua ini berakhir” iapun keluar dari kamarku. Aku dan Key terdiam.
~~~
4 hari kemudian, Sunny meminta kami untuk berkumpul di caffe. Entah apa yang dipikirkannya. Padahal hari ini adalah hari libur terakhir dari stengah liburan yang diberikan kampus.
“baiklah, kita akan mengecek kegiatan kita selama libur?”Ujara Sunny dengan semangat ekstra.
“apa?! Jadi kau meminta kami kesini haya untuk ini? terlalu” ujarku.
“jangan banyak protes ah..baiklah, kita mulai.. berenang?”
“sudah..”
“memancing?”
“sudah”
“kemah? Memancing di acara kemah? Main kembang api? Lihat matahari terbit?”
“sudah.. sudah.. sudah.. sudah..” kami terdiam. Sunny tampak berpikir sambil menatap kertas di tangannya. Tiba tiba ia menatapku. Aku kaget. Tapi tiba tiba ia memaling wajahnya dariku. Aku bingung. Anak ini sebetulnya kenapa sih?
“hm.. sepertinya masih ada waktu sampai nanti sore untuk lakukan satu kegiatan lagi.. ada yang punya ide?”
ujar Sunny.
“kau masih mau lakukan kegiatan lagi? Aih.. kau tahu? Aku sudah lelah” ujarku
“aku juga..” lanjut Key.
“hah.. ya sudahlah kalau begitu, ayo kita pulang” setelah membayar, kamipun keluar dari caffe.
“baiklah, sampai jumpa besok” ujarku. Lalu aku, Key, dan Min Young membalikkan badan untuk melalui jalan yang berbeda dengan Sunny. Tiba tiba,
“tunggu!” aku, Key, dan Min Young berbalik lagi karena mendengar teriakan Sunny barusan.
“Chan Yang, boleh aku bicara denganmu? Key, Min Young, kalian boleh pulang duluan” katanya sambil malu malu. Aku, Key, dan Min Young saling bertatapan.
“ngh.. baiklah, Key, Min Young, kalian duluan saja” Key dan Min Youngpun Meninggalkan kami.kami sempat terdiam.hening. Lalu aku memontong keheningan tersebut.
“jadi.. kau mau bicara apa padaku?”
“mh.. aku..” Sunny menunduk. Aku memperhatikannya. Aku tahu tubunya gemetar. Sebetulnya apa yang ingin dia katakan padaku?
“sebetulnya kau ini mau bicara atau tidak?” ujarku agak kesal.
“mh.. aku hanya, mau Tanya..”
“tanya apa?”
“tidak jadi deh.. sampai jumpa besok..”iapun berniat lari pulang.tiba tiba muncul lagi perasaan itu. Tapikali ini berbeda. Déjà vu kali ini lebih terasa. Ah, sudahlah. Aku mau pulang.
-Author P.O.V-
Besoknya, seperti yang dikatakan Min Young. Semua terulang dari awal. Chan Yang, Key, dan Sunny tidak mengalaminya. Tapi Min Young, dia benar benar sudah bosan dengan semua ini. tap dia hanya bisa menunggu, dan meminta pada Chan Yang agar melakukan suatu perubahan. Min Young terus memintanya saat kejadian di balkon. Tapi Chan Yang tidak tahu harus melakukan apa. Sampai pada akhirnya, di pengulangan ke-405, saat mereka semua hendak pulang dari caffe.
-Chan Yang P.O.V-
“baiklah, sampai jumpa besok” aku, Key dan Min Young berbalik dan berjalan menuju kost-an.
“tunggu!”
“Chan Yang, boleh aku bicara denganmu? Key, Min Young, kalian boleh pulang duluan” aku, Key, dan Min Young jadi bertatapan.
“ngh.. baiklah, Key, Min Young, kalian duluan saja” Key dan Min Youngpun pulang. Kami terdiam. Lalu,
“jadi.. kau mau bicara apa padaku?”
“mh.. aku..” ia menunduk. Aku jadi agak kesal.
“sebetulnya kau ini mau bicara atau tidak?!?!” ia makinmenunduk.
“mh.. aku hanya, mau Tanya..”
“tanya apa?”
“tidak jadi deh.. sampai jumpa besok..” Sunny Berniat lari. Muncul lagi. Perasaan ini muncul lagi. Namun, rasanya déjà vu kali ini jauh lebih kuat. Tiba tiba aku ingat kata Min Young beberapa hari yang lalu. Aku harus melakukan perubahan. Tapi aku tidak tahu harus lakukan apa. Tanpa pikir panjang, kutarik tangan Sunny.
“tolong…. Katakan yang ingin kau katankan!!!!” ujarku. Jantungku berdetak kencang.
“aku.. aku..” aku menatapnya yang sedang ketakutan.
“aku.. suka padamu..” aku terdiam. Tidakkah aku salah dengar? Dia bilang ‘suka’? ‘padaku’? aku melpaskan tangannya.
“aku.. juga suka padamu..” jawabku. Sunny terdiam. Tanpa tahu apa yang harus kulakukan, kupeluk tubuh mungil Sunny. Lalu, spontan kukecup kening Sunny. Lalu kulepas pelukanku, dan tersenyum pada Sunny.
“sampai jumpa besok..” aku langsung pergi meninggalkan Sunny yang sepertinya masih Syok dengan yang kulakukan barusan.
~~~
Akhirnya semua ini berakhir. Besoknya, Dosenku tidak masuk. Kini kami bebas. Aku dan Key terdiam di bangku masing masing. Sedangkan Min Young dan Sunny tidak masuk. Aku Min Young pasti sangat lelah setlah mengalami semua ini. dan Sunny, sepertinya dia masih syok dengan yang kulakukan kemarin. Aku sendiri tak menyangka bisa melakukan itu. Yah, tapi hanya yang bisa kulakukan. Lagi pula, aku juga sudah lama ingin mengatakannya pada Sunny. Tiba tiba, Key mengajakku main kartu.
“mau main kartu?”
“boleh..” lalu kami main sambil ngobrol.
“jadi.. semua ini sudah selesai ya?” Tanya Key.
“ya”
“aku penasaran. Kemarin kau lakukan perubahan apa?”
“kukatakan padanya, aku suka dia..”
“ya ampun.. jahat sekali membohongin perempuan seperti itu”
“aku tidak bohong..” jawabku santai.
“maksudmu? Kau benar suka padanya?” aku mengangguk.
“wah.. aku baru tahu.. kau hebat”
“terima kasih.. dan semoga, kajadian seperti kemarin kemarin itu, tak lagi terjadi” kataku serius. Key tersenyum. Yah.. semoga kata kataku tadi dikabulkan Tuhan.
-The End-
nb: semua penjelasan tentang deja vu dalam cerita ini, palsu!! jangan dipercaya..