Di taman hiburan, mereka saling berpisah. Won Bin dengan Min Ah, dan Hongki dengan Eun Shu. Won Bin mengambil kesempatan ini untuk menyatakan perasaannya pada Min Ah. Won Bin mengajak Min Ah ke toko aksesoris. Saat Min Ah sedang asyik melihat lihat kalung, Won Bin diam diam membeli boneka beruang seperti kesukaan Min Ah, namuan dengan tambahan tanda hati diperut beruangnya. Setelah itu, mereka naik komidi putar berdua. Won Bin akhirnya mengatakannya.
"ng.. Min Ah!" Min Ah yang sedang melihat keluar, menjawab dengan tersenyum.
"ya?" senyuman itu membuat Won Bin tidak bisa menjawab. Tapi Won Bin sudah menekadkan diri untuk mengatakannya.
"a, aku punya sesuatu untukmu.."
"apa itu?"
"tapi tolong jangan tertawa"
"sebenarnya ada apa?"
"a, aku selalu berpikir, kalau kita bisa lebih dari sahabat.." Won Bin mengeluarkan hadiahnya dari bungkusan. Dengan menahan rasa malunya, ia memberikan hadiahnya pada Min Ah.
"a, aku suka padamu.." Min Ah tidak bereaksi apapun. Dia terlihat kaget. Wajahnyapun memerah.
"a, aku juga.."
"apa?"
"KAU TULI YA? AKU BILANG AKU JUGA SUKA PADAMU!!" Wajah keduanyapun memerah parah. Sedangkan di caffe, Eun Shu terus mengajak Hongki bicara, namun Hongki hanya menatap langit sore. Ia memikirkan apa yang sedang dilakukan kakaknya saat ini.
"sekarang kakak pasti sedang menyatakan perasaannya" pikir Hongki.
"dia sama sekali tidak menghiraukanku" Eun Shu memasang wajah sedih. Iapun beranjak dari kursinya.
"aku ke toilet dulu" Eun Shu berjalan melewati Hongki. Tanpa sengaja, kaki Eun Shu tersandung kaki Hongki. Dengan reflek, Hongki menangkap tubuh Eun Shu dan menariknya. Hingga mereka berada dalam posisi berpelukan. Mereka saling bertatapan.
"a, apa aku bermimpi? aku dan Hongki bisa sampai sedekat ini?" pikir Eun Shu.
"apa yang kurasakan saat ini? aku merasa aneh. apa aku suka pada gadis ini?" wajah keduanya mulai memerah.
"SUUT SUIIIT!! wah, mesranya!!!!!" ujara Won Bin dan Min Ah yang tiba tiba datang.
"KAKAK?" Hongki dan Eun Shu melepaskan pelukan mereka.
"ma, maafkan aku!!" kata Hongki pada Eun Shu.
"ti, tidak. aku yang minta maaf.."
"aku!!"
"aku!!"
"tidak, aku yang minta maaf"
"hei.. sudahlah.. ayo kita pulang.. nanti keburu sore" ajak Won Bin.
"baiklah.." keduanya mengikuti ajakan Won Bin. Merekapun pulang. Malamnya, di rumah, Hongki membaca majalah dikasurnya sambil tersenyum senyum kecil mengingat kejadian tadi. Won Bin yang baru saja selesai mandi. bingung melihat adiknya. Iaun berniat menjahili adiknya. Won Bin loncat kekasur Hongki.
"APA YANG KAU PIKIRKAN, WAHAI ADIKKU!!!??" teriak Won Bin.
"kakak? a, aku sedang tidak memikirkan apapun"
"benarkah? baiklah kalau begitu.." Won Bin turun dari kasur Hongki dan menuju lemarinya.
"kak, ng.. bagaimana kau dan Min Ah?" tanya Hongki.
"memang kenapa? kau masih suka padanya?" tanya Won Bin sambil berpakaian.
"tentu saja tidak.. aku kan sudah janji pada kakak.."
"oh, kami sudah jadian.." jawab Won Bin.
"wah, selamat ya kak.." Hongki kembali membaca majalahnya sambil tersenyum senyum. Won Bin menatap Hongki. Hongki menyadari kalau ia sedang ditatap oleh kakaknya.
"a, ada apa? kenapa kau menatapku seperti itu?"
"kau sendiri bagaimana?"
"ba, bagaimana apanya?"
"Eun Shu.. kau dan Eun Shu.. kalian pacaran?"
"ti, tidak.. aku ngobrol banyak dengannya saja baru tadi siang.." jelas Hongki.
"lalu kanapa kau senyum senyum sendiri sejak kejadian tadi siang?"
"o, oh.. itu.."
"nah, kau suka padanya kan? pantas saja kau memeluknya dengan penuh kehangatan.." kata Won Bin sambil memeluk dirinya sendiri, bermaksud meledek Hongki. Hongki menendang kaki Won Bin dengan kesal.
"Aw! hei!!"
"kejadian tadi siang itu tidak disengaja. dia berjalan ke toilet. Dan tiba tiba kakinya tersandung kakiku. Aku reflek. Ya aku tarik saja. Karena tarikanku terlalu kencang, kami jadi berpelukan. DAN ITU SEMUA TIDAK DISENGAJA!!!" jelas Hongki. Wajahnya benar benar marah dan merah. Won Bin ketakutan melihat adiknya seperti itu.
"oh.. o, oke.. baiklah.. aku mengerti.." Hongki kembali duduk di kasurnya dan membaca majalahnya, kali ini dengan wajah kesal. Won Bin duduk dikursinya. Ia tidak ingin mengganggu adiknya lagi. tapi ternyata rasa itu masih ada di benaknya. Won Bin menggeser kursinya menuju kasur hongki
"dan sejak kejadian itu, kau jadi suka padanyakan?" bisik Won Bin. Hongki tidak sadar menjawab,
"ya, aku jadi menyukainya.." Won Bin menahan tawa.
"pfh.."
"eh?" tiba tiba Hongki sadar apa yang barusan ia katakan. Won Bin tidak bisa menahan lagi.
"HAHA....!!!!"
"HEI!!! tunggu!! kau salah paham!! aku salah bicara!!!"
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!!"
"HEI!!! BERHENTI TERTAWA!!!!" Hongki mendorong Won Bin hingga terbaring di kasurnya.Hongki mencubit, menjitak, dan mengguncang guncangkan tubuh Won Bin di kasur. Tapi Won Bin terus tertawa. Begitulah, cinta tak bisa menghancurkan persaudaraan.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar