Hyun Ah P.O.V
Esoknya, aku pergi kerja. Aku masuk ke toko dangan hati riang.
“pagi..”sapaku. ternyata ada Kangin Oppa yang sedang merapikan barang barang.
“pagi..” jawab Kangin Oppa. Aku berjalan menuju ruang ganti, dang ganti seragam. Saat aku keluar dengan
senyum senyum, Kangin Oppa bertanya padaku.
“kau kenapa tertawa tawa sendiri?? Persis orang gila..”
“enak saja.. memangnya tidak boleh aku tersenyum?? Kan biar banyak pelanggan..” jawabku.
“pelanggan malah bakal takut, kalau lihat ada orang gila disini!!”
“apa sih!!! Oppa kok jahil banget sama aku??!!” Kangin Oppa tersenyum sinis padaku.
“habisnya, anak kecil sepertimu asik kalau diganggu.. aku ini orangnya suka ganggu orang..”
“ihh!! Aku kan buka anak kecil!!!” Kangin Oppa hanya diam sambil tersenyum nakal. Aku menatapnya dengan kesal. Tiba tiba Yun Hwa Oppa masuk dengan lesu.
“pagi~~”
“pagi..” jawabku. Yun Hwa Oppa lewat di depanku dan Kangin Oppa sambil menunduk. Aku bingung, karena biasanya, kalau aku dan Kangin Oppa sedang bertengkar, dia pasti melerai. Tapi kali ini tidak. Aku melupakan pertengkaranku dengan kangin Oppa. Aku berbisik pada Kangin Oppa.
“Oppa.. Yun Hwa Oppa kenapa? Kok dia lemas begitu??”
“mana aku tahu..aku kan bukan dia.. mungkin sarapannya diembat kucing.. makannya dia lemas.. dia mana
bisa tidak makan??”aku kesal dengan jawaban itu.
“IHH!!aku kan tanyanya serius!!!! Kok jawabnya gitu sih!!!!”
“oh, serius?? Kirain bercanda.. emang Yun Hwa kenapa??” aku kapok bertengkar dengan kangin Oppa.
“SUDAH SANA JAGA KASSA!!!!! PELANGGAN DAH PADA DATENG TUH!!!”
“nggak usah triak apa?!” Kangin Oppa berjalan menuju kasir. Aku berdiri di tmpatku. Yun Hwa Oppa keluar dari ruang ganti, dan berjalan menuju tempatnya di depan pintu. Aku menatap Yun Hwa Oppa dengan heran. Dia tidak seperti biasanya.
Yun Hwa P.O.V
Saatnya makan siang. Aku lupa bawa makan siang dari rumah. Lalu aku mengajak Kangin makan diluar. Aku dan Kangin menyebrang ke warung depan. Saat sedang makan, tiba tiba Kangin mendapat telepon.
“halo?eh, hyun Ah.. kami di warung depan.. hah? Kau juga lupa bawa makan? kenapa tidak bilang dari tadi?
Kan kami bisa mengajakmu.. ya sudah, kau kesini saja.. iya, cepat!!”Kangin menutup teleponnya.
“kenapa?”tanyaku.
“Hyun Ah juga lupa bawa makanan.. dia menyalahkan kita Karena kita tidak mengajaknya makan di luar.. hah.. anak itu..” aku kembali makan. Tiba tiba aku melihat Hyun Ah yang hendak menyebrang. Dari sisi lain, aku melihat Mobil yang melaju kencang. Aku langsung berlari menuju Hyun Ah yang tidak menyadari mobil itu.
“OPPA!!” teriak Hyun Ah sambil melambaikan tangannya.
“HYUN AH!!! AWAS!!!” Hyun Ah menengok ke arah mobil itu.
“KYAAA!!!!” aku mendorong tubuh Hyun Ah hingga ia terjatuh.alhasil, Hyun Ah selamat. Tapi aku..
“YUN HWA!!!”
“OPPA!!!!” masih terdengar suara Kangin dan Hyun Ah yang memanggilku. lalu,akupun tak sadarkan diri.
Hyun Ah P.O.V
“OPPA!!!!” teriakku sambil menangis karena melihat kejadian yang benar benar tidak kuharapkan itu. Aku langsung berlari menuju Yun Hwa Oppa yang sedang terkapar dengan berlumuran darah. Begitu juga Kangin Oppa.
“TOLONG!!! BAWA DIA KE RUMAH SAKIT!!! TOLONG!!!” kataku sambil menangis. Tapi orang orang hanya melihat Yun Hwa Oppa yang sedang kritis, tak ada yang mau membantu. Aku tahu Kangin Oppa sangat kesal dengan itu. Tiba tiba dia berdiri dengan kesal.
“KENAPA TIDAK ADA YANG MAU MEMBANTU!!!??? APA KALIAN TEGA MELIHAT SATU NYAWA YANG HAMPIR HILANG!!! HAH!??! BAYANGKAN KALAU KALIAN JADI DIA!! AKU MOHON, TOLONG DIA!!” kata Kangin Oppa memohon sambil menundukkan kepala dan menangis. Aku tidak pernah melihat Kangin Oppa sampai seperti itu. Tiba tiba saja seseorang menawarkan untuk menggunakan mobilnya.
“kalau begitu naik mobil saya saja..” aku dan Kangin Oppa langsung menegakkan kepala.
“terima kasih pak.. terima kasih banyak..” kamipun membawa Yun Hwa Oppa ke rumah sakit terdekat.
Di rumah sakit, dokter bilang Yun Hwa Oppa mengalami patah tulang di tangan kanannya. Hanya itu. Aku lega mendengarnya. Kami terus menjaga Yun Hwa Oppa yang belum siuman, sampai malam tiba. Kangin Oppa pun pamit pulang.
“kalau begitu aku plang dulu ya? Kau mau nginap disini?” aku mengangguk.
“yakin? Atau mau aku temani?”
“jangan.. Oppakan besok harus jaga kasir.. kalau kesiangan, dimrahi manager lho.. sana pulang!!” kataku sambil mendorong Kangin Oppa.
“yee.. ngusir.. ya sudah.. aku pulang dulu.. hati hati ya? Besok sebelum ke toko, aku mampir kesini dulu..” aku tersenyum. Kangin Oppapun pulang. Aku menatap Yun Hwa Oppa yang tidak sadarkan diri. Aku menangis karena merasa bersalah. Aku yang tidak hati hati dalam menyebrang. Akupun ketiduran di samping kasur Yun Hwa Oppa. Paginya, aku bangun. Aku langsung melirik Yun Hwa Oppa. Dia belum siuman. Aku menghela napas. Tiba tiba Kangin Oppa datang.
“pagi..”
“pagi..”
“belum siuman ya?” aku menggeleng. Kami menghela napas bersama.
“oh iya, ini.. tadi malam aku ke rumah mu, dan memberitahu kakakmu kejadian ini. dan tadi pagi, ia
menitipkan baju ganti untukmu.. oh iya, dan aku bawakan sarapan untukmu..” katanya sambil memberikanku tas titipan kakak, dan rantang makanan.
“tumben..”
“ya sudah.. makanannya buatku saja..”
“eh eh!! Jangan! Sini.. aku lapar.. hehe..” kataku sambil merebut rantang itu.
“hah.. sana ganti baju! Bau! Biar aku jaga Yun Hwa selama kau ganti baju..”
“kalau begitu aku pergi dulu..” aku pun pergi ke toilet untuk ganti baju. Setelah selesai, aku langsung kembali ke kamar Yun Hwa Oppa. Saat masuk, aku melihat sosok tubuh yang aku kenali dari belakang.
“aku kembali..”
“eh, Hyun Ah? Sudah kembali?” aku mendekati laki laki itu.
“Si, Siwon?” kataku sambil mencoleknya. Orang itu berbalik. Benar, itu Siwon.
“Hyun Ah? Kenapa kau disini?” aku menatapnya. Tapi tiba tiba saja aku menangis. aku memeluk Siwon.
“HWA!!!!!”
“eh, Hyun Ah?ka, kau kenapa?” aku tidak menjawab. Aku tetap menangis dipelukan Siwon.
“kalian.. kenal?” Tanya Kangin Oppa.
“ng.. dia, pacarku..”
Kangin P.O.V
“ng.. dia, pacarku..” jawab Siwon. Aku kaget.
“hah??” aku lalu menegok kearah Yun Hwa. Lalu aku bertanya pada Siwon.
“Yun Hwa tau kau pacaran dangannya?”
“be, belum.. kami juga baru jadian 2 hari lalu.. aku belum member tahu Yun Hwa Hyung..” jawabnya.lalu apa yang terjadi?? Aku harus memecahkan masalah ini. aku tahu Yun Hwa suka Hyun Ah. dan kemarin pagi, dia tidak bersemangat. Kemarin pagi itu, setelah Hyun Ah dan Siwon jadian, Yun Hwa terlihat lemas sampai sampai lupa bawa makan siang. Apa dia lesu seperti itu, karena tahu Hyun Ah jadian dengan Siwon? Tapi tidak satupun dari Hyun Ah ataupun Siwon, yang member tahu Yun Hwa soal itu. Jadi misterinya adalah, kenapa Yun Hwa lesu seperti itu. dan kalau ia tahu Hyun Ah dan Siwon jadian, dari mana dia tahu itu?? Aku menyerah. Aku melihat jam. Sudah jam 9.15.
“hah?? Sudah jam segini.. Hyun Ah.. ayo kita pergi kerja!!” Hyun Ah menggeleng.
“kenapa?” tanyaku dan Siwon.
“aku.. mau menjaga Yun Hwa Oppa sampai dia sadar..”
“tapi nanti kau dimarahi atasanmu.. lagi pula ada aku yang menjaga Yun Hwa Hyung..” kata Siwon.
“tidak mau.. aku mau menebus kesalahanku.. karena, ini semua salahku.. aku yang tidak hati hati menyebrang..” aku dan Siwon menatap Hyun Ah yang sedang menatap Yun Hwa sambil menangis.
“tapi..” Siwon masih berusaha menyuruh Hyun Ah untuk bekerja. Aku menepuk pundak Siwon. Dia terkejut.
“Siwon.. hari ini, kau ada jadwal kuliah??” tanyaku santai.
“mm.. tidak..”
“kalau begitu, kau gantikan Hyun Ah bekerja..”
“mwo? Apa??”
“tenang.. kau jaga kasir.. jadi tidak perlu malu.. biarkan Hyun Ah disini menjaga Yun Hwa..”
“ba, baiklah..” jawabnya.
“baiklah.. Hyun Ah.. kami pergi dulu..”
“I, iya..” aku dan Siwonpun keluar dari Rumah sakit.
Hyun Ah P.O.V
Siangnya, aku masih menjaga Yun Hwa Oppa di Rumah sakit. Aku pergi kekantin sebentar untuk membeli makanan karena lapar. Aku makan di sofa di ruang Yun Hwa Oppa. Saat aku sedang makan, tiba tiba ada suara yang memanggilku.
“Hyun Ah~~” aku kaget. Aku menengok kesekelilingku. Tak ada siapapun. Mungkin hanya perasaanku. Aku kembali menikmati makanku. Tiba tiba suara itu terdengar lagi.
“Hyun Ah~~”
“se, sebetulnya suara siapa itu? Apa rumah sakit ini ada hantunya?” pikirku.
“Hyun Ah~~” aku mencari asal suara itu. Ternyata suara itu berasal dari, Yun Hwa Oppa!!!
“OPPA??!! Kau sudah siuman?” tanyaku sambil menggenggam tangan Yun Hwa Oppa. Yun Hwa Oppa membuka matanya dan menatapku. Ia tersenyum padaku. Air mataku menetes.
“syukurlah.. aku akan segera panggil dokter..” akupun berlari keluar dan memanggil dokter. Dokterpun memeriksa Yun Hwa Oppa. Dan dokter bilang, Yun Hwa Oppa sudah bisa pulang sore ini. hatiku senang sekali. Akupun mengirim SMS pada Kangin Oppa, dan memberitahu ini padanya.
Sorenya, Kangin Oppa dan Siwon datang.
“aku datang!! YUN HWA!!”
Yun Hwa P.O.V
“aku datang!! YUN HWA!!” triak Kangin sambil berlari ke arahku.
“heh!!! Ini rumah sakit!! Jangan triak teriak!!” kataku sambil menjitak Kangin. Kami tertawa bersama. Lalu
aku menatap Siwon dan Hyun Ah yang sedang berbicara bedua. Kangin menyadari aku menatap mereka.
“Yun Hwa.. kau tidak apa apa?”
“tentu tidak apa apa.. akukan sudah sembuh..”
“bukan.. Hyun Ah..”
“kau itu tanya aku, atau Hyun Ah sih?” kataku bingung.
“hadooh.. susah deh. Kau tidak apa apa melihat Hyun Ah dan Siwon.. kau tahukan mereka jadian, meski
mereka belum member tahumu..”bisik Kangin padaku.
“ka, kau tahu dari mana?”
“aku kan tahu kau suka Hyun Ah.. nah, yang masih aku bingung, kau tahu dari mana mereka sudah jadian??
Katakan padaku!!”
“ng.. tidak ah.. masalahnya, ini akan membuat Siwon malu. Bahkan bisa bisa dia membenciku..” jawabku.
“ya sudahlah.. tapi, kau sabar ya?” aku mengangguk. Kamu ngobrol bersama.
Setelah itu, semua mengantarkanku sampai di kos kosan.
“terima kasih sudah mengantarkanku sampai rumah..” kataku sambil menunduk. Diikuti Siwon.
“bukan rumah.. tapi kos kosan..” ujar Kangin.
“ya elah.. sama saja..” kataku. Hyun Ah dan Siwon tertawa. Aku menatap mereka berdua.
“eh, Kangin.. kau pulang duluan gih.. aku mau bicara serius dengan Siwon dan Hyun Ah..”
“bicara apa?” Tanya Kangin.
“bicara bahasa ikan!!! Sudah.. kau tak perlu tahu!! Sana pulang!!” kataku sambil mendorong Kangin.
“ngusir!!! Ya sudah.. aku pulang duluan.. anyeong semua!!”
“anyeong” kanginpun pulang.
“hyung, mau bicara apa?” Tanya Siwon.
“duduk dulu.. tidak baik bicara sambil berdiri” kamipun duduk di kursi teras.
“kalian sudah jadian??” tanyaku.
“eh? I, iya..” jawab keduanya.
“kenapa tidak beri tahu aku?”
“kemarin aku mau beri tahu.. tapi, hyung keburu..”
“jangan teruskan!! Aku tidak mau ingat kejadian waktu itu..”
“lalu Oppa tahu dari mana??” Tanya Hyun Ah.
“dari Kangin.. tadi dia beri tahu aku..” bualku dengan mudah.
“ohh..”
“ya sudah.. Hyun Ah, kau pulang saja sekarang.. aku Cuma mau Tanya itu saja kok..”
“kalau begitu aku pulang ya? Anyeong..”
“anyeong..” Hyun Ahpun pergi. Aku menatap Siwon yang sedang menatap kepergian Hyun Ah. Aku tersenyum sinis, Siwon menyadarinya.
“a, apa hyung?”
“cieee..”
“apa sih??”
“cieee.. yang sudah jadian,, auw auw!!” kataku sambil menepuk nepuk punggung Siwon.
“aw.. sakit hyung..” aku berjalan ke kamar dengan senyum, tapi sebanarnya hatiku sungguh sakit.
Malamnya, aku diam di kamar. Aku hanya memikirkan, apa yang harus kulakukan dengan hubungan Siwon dan Hyun Ah? Haruskah kurusak hubngan mereka berdua? Tidak. Itu jahat. Aku tidak bisa melakukannya. Akupun berniat untk membiarkan Siwon dan Hyun Ah bahagia berdua. Tapi ada yang mengganjal di hatiku. Aku harus member tahu Hyun Ah tentang perasaanku, meski dia tak mungkin jadi milikku.
Besoknya, di tempat kerja, aku datang dengan semangat.
“PAGI SEMUA!!!!”
“pagi..” jawab Hyun Ah dan kangin.
“OPPA!!! Kenapa kau masuk kerja?” Tanya Hyun Ah sambil berlari ke arahku.
“kenapa? Inikan kewajibanku..”
“tapi tanganmukan belum sembuh total.. kata dokter, tanganmu baru bisa sembuh total 2 bulan lagi..”
“tapi dokter tidak blang aku tidak boleh kerja.. lagi pula tangan kiriku bisa menggantikan tangan kananku..
merekakan kompak..”
“HAHA!!” aku dan Kangin tertawa. Hyun Ah hanya tersenyum. Kamipun bekerja seperti biasa.
Sorenya, saat semua bersiap pulang, aku berbicara pada Hyun Ah.
“Hyun Ah.. pulang dari sini, kau ada urusan tidak?”
“ng.. tidak.. kenapa?”
“mau ikut aku sebentar?”
“kemana?” tanyanya lagi.
“mm.. aku mau bicara sesuatu.. mau ya?”
“oke.. baiklah..”
“kalau begitu, ikut aku!!!” aku menarik Hyun Ah menuju taman dekat toko. Aku berniat mengatakan
perasaanku padanya. Kami duduk di ayunan.
“ng.. Hyun Ah..”
“iya Oppa?”
“ng.. maaf, aku hanya ingin mengatakan. Tidak usah ditanggapi juga tidak apa apa.. karena, aku yakin kata kata ini tidak ada gunanya.. tak akan menghasilkan apa apa..” jelasku.
“maksudnya apa?” Tanya Hyun Ah.
“dari saat kau masuk kerja, sebetulnya.. aku.. suka padamu..” lega. Akhirnya aku mengatakannya. Akupun tersenyum pada Hyun Ah.
“benarkan? Kata kata ini tidak ada gunanya.. tidak mungkin kau juga suka padaku.. kaukan sukanya dengan Siwon..haha.. Yun Hwa, Yun Hwa.. kau ini mikir apa sih?” kataku sambil menepuk nepuk kepala dan tertawa sendiri. Sedangkan Hyun Ah, dia bengong entah mengapa.
“Hyun Ah.. HEI!!!” aku menjentikkan jari di depan wajahnya.
“ah! Maaf!!”
“kenapa bengong? Hampir malam.. setan pada keluyuran.. jangan bengong..”
“maaf.. tapi, aku juga..”jawabnya sambil menunduk. Tunggu! Aku salah dengar. Dia bilang ‘juga’? aku pasti
salah dengar.
“apa?” tanyaku.
“aku, juga suka Oppa!!”
“apa??! Tapi, kaukan.. dengan Siwon.. kalian..”kataku tergagap gagap.
“aku juga tidak tahu.. sejak kejadian Oppa kemarin, aku lebih sering memikirkanmu! Bukan Siwon..” kami
terdiam. Dan menunduk. Kami tidak brani menatap wajah satu sama lain.
“lalu? Siwon bagaimana?” tanyaku tanpa melihat Hyun Ah.
“aku akan putus dengannya..”
“JANGAN BEGITU!!!” teriakku sambil berdiri.
“dia sungguh suka padamu!! Jangan putuskan dia semudah itu!! Itu bisa membuatnya sangat sakit!!” ujarku.
“tapi..”
“tidak apa apa.. aku rela putus dengan Hyun Ah..” ujar Siwon yang tiba tiba keluar dari balik semak semak.
“Siwon??”
“kenapa kau disini?” tanyaku.
“tadinya aku mau jemput Hyun Ah, tapi tiba tiba aku lihat kalian lari keluar. Ya aku ikuti saja.. dan tanpa
sengaja aku dengar pembicaraan kalian ini” ujar Siwon.
“Siwon, maafkan aku..” ujar Hyun AH.
“tidak apa apa.. aku mengerti perasaan kalian berdua.. lagi pula aku juga mulai sadar, kalau kau mulai tidak respon padaku sejak kejadian Yun Hwa Hyung waktu itu.. Hyun Ah, kita resmi putus.. Dan kalian berdua, resmi jadian..” kata Siwon penuh senyum. Kami berdua ikut tersenyum.
“ah, kau ini.. tapi aku yakin.. kau pasti bisa dapat gadis yang jauh lebih baik dari Hyun Ah dengan mudah.. kaukan popular..” kataku sambil merangkul Siwon.
“apa sih hyung? biasa aja kali..”
“HAHA!!!” akhirnya kami pulang bertiga. Dengan perasaan senang. Tapi aku masih kurang yakin dengan
Siwon. Tapi aku yakin, suatu saat, dia akan bertemu perempuan yang jauh lebih baik dari Hyun Ah.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar